Bupati Purwakarta Tetapkan Kamis sebagai Hari Welas Asih
Bupati Purwakarta Tetapkan Kamis sebagai Hari Welas Asih
Pelajar tingkat SMP se-Purwakarta secara serentak membawa satu gelas berisi beras. Beras yang dibawa pelajar langsung dikumpulkan oleh masing-masing pihak sekolah untuk dibagikan kepada keluarga kurang mampu di sekitar sekolah.
Pengumpulan beras menjadi wujud pendidikan aplikatif Hari Welas Asih yang ditetapkan oleh Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.
Dedi menilai, sikap individalistis dan apatis terhadap lingkungan sekitar mulai terlihat, khususnya di kalangan pelajar. Maka Hari Welas Asih menjadi penting diterapkan di Purwakarta.
"Membangun empati sesama terutama di kalangan pelajar terlebih untuk menekan sikap individualistis atau apatis pelajar terhadap lingkungannya," tambahnya.
Pengumpulan beras di Hari Welas Asih menurut Dedi merupakan progran jangka panjang dan akan terus berkesinambungan. Imbauan tersebut bukan hanya berlaku untuk kewenangan Pemkab Purwakarta, namun juga Sekolah Menengah Atas yang menjadi kewenangan Propinsi.
Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah. Sepenggal seruan itu mengingatkan kita betapa pentingnya untuk memberi. Jika kita tergolong orang yang mampu dengan memiliki kedudukan, harta yang cukup banyak. Maka perlu sekiranya kita untuk bersedekah. Memberikan sebagian harta kita kepada orang yang benar-benar membutu.
Meningkatkan rasa empati sosial, konsep sedekah secara esensi adalah dengan memberikan apa yang kita punya baik imateriil mapun materiil untuk orang yang lebih membutuhkan. Perilaku bersedekah mensyaratkan adanya sesuatu yang bisa di berikan dan juga siapa yang diberi. Bagi orang yang memberi sedekah semata-mata untuk membantu meringankan beban orang yang dibantu akan melatih sikap empati kita terhadap orang lain
#KemisWelasAsih ( Kamis Hari Kasih Sayang )
0 Response to "Bupati Purwakarta Tetapkan Kamis sebagai Hari Welas Asih"
Posting Komentar