mobile setting

Hari Pendidikan Internasional Baru Diresmikan Tahun Lalu

Hari Pendidikan Internasional Baru Diresmikan Tahun Lalu

Pendidikan merupakan aspek yang tak dapat dipisahkan dari pembangunan suatu bangsa. Tanpa pendidikan yang layak, negara tak bisa mencetak penerus yang berkompeten dan siap membangun negara ke arah lebih baik. Permasalahan pendidikan pun sering jadi bahasan penting dalam beberapa kesempatan. 

Dalam tingkat internasional, bahasan seputar dunia pendidikan menjadi perhatian banyak pihak. Yang terbaru, PBB mensahkan tanggal 24 Januari diperingati sebagai hari Pendidikan Internasional. Lantas, apa saja fakta seputar perayaan ini? 

Hari Pendidikan Internasional yang jatuh pada 24 Januari ini masih seumur jagung. Pasalnya, penetapan hari internasional baru dilakukan pada Desember 2018 lalu. Tercetusnya perayaan ini bertepatan dengan diselenggarakannya Global Education Meeting yang berlangsung pad 3-5 Desember di Brussels, Belgia. Majelis Umum PBB sendiri mensahkan lahirnya perayaan tersebut pada tanggal 3 Desember.

Disepakatinya Hari Pendidikan Internasional bukan tanpa alasan. Keinginan untuk membuka akses pendidikan yang berkualitas dan merata di seluruh pelosok negara di dunia jadi tujuan utama lahirnya perayaan yang diprakarsai oleh Nigeria dan 58 anggota PBB lainnya tersebut.

Selain itu, pendidikan juga masuk dalam 17 poin SDG (Sustainable Development Goals) PBB dengan target memberikan ruang seluasnya bagi setiap orang untuk mengenyam pendidikan. SDG ini merupakan agenda jangka panjang yang berlangsung hingga 2030 mendatang.

Dengan disahkannya Hari Pendidikan Internasional, PBB menghimbau kepada seluruh pihak baik pemerintah maupun instansi publik bahu-membahu dalam menyukseskan pendidikan yang layak bagi masyarakat dunia. Seperti dilansir dari en.unesco.org, H.E. Tijjani Muhammad Bande selaku perwakilan Nigeria untuk PBB mengatakan bahwa Hari Pendidikan Internasional adalah langkah awal untuk membuka mata dunia bahwa pendidikan masuk dalam aspek krusial dari pembangunan berkelanjutan. 


Lebih lanjut, Muhammad Bande juga menenkan bahwa pendidikan tak hanya sekedar hak asasi yang dimiliki setiap manusia tapi jauh dari itu. Menurutnya, pendidikan adalah jalan untuk pembangunan berkelanjutan yang bermanfaat bagi kehidupan. Selain Muhammad Bande, Direktur UNESCO wilayah New York Marie Paule Roudil juga mengungkapkan hal senada mengenai pendidikan.

Baginya, masalah pendidikan dunia bukan cuma perkara mengejar target SDG yang dicanangkan hingga 2030 saja. "Meningkatkan pengetahuan, skill, nilai serta perilaku untuk pengembangan berkelanjutan pada praktik dan penciptaan inovasi jadi hal krusial untuk tujuan secara global," paparnya dikutip dari en.unesco.org.

Meski perkembangan pendidikan secara global mengalami kemajuan nyatanya masih ada permasalahan yang harus dituntaskan. PBB melalui lansiran resminya pada en.unesco.org mencatat sebanyak 750 juta anak-anak dan orang dewasa belum mampu membaca dan menulis. Disamping itu, ada 262 juta anak-anak dan remaja yang putus sekolah karena berbagai faktor.

Permasalahan pendidikan yang masih muncul di era modern ini patut untuk diperhatikan dengan serius. Keterlibatan pemerintah dan instansi berskala national serta global dibutuhkan agar terwujudnya pendidikan yang berkualitas dan merata dapat dirasakan oleh masyarakat dunia.

Berlanggan Tulisan Via Email:

0 Response to "Hari Pendidikan Internasional Baru Diresmikan Tahun Lalu"