mobile setting

Likee VS Pendidikan Karakter


Perkembangan jaman tak bisa tertahan, pesat perkembangan teknologi digital sangat kental mempengaruhi pola pergaulan remaja Indonesia, nilai-nilai luhur perilaku remaja sudah bergeser ke arah yang tidak baik berkiblat pda pergaulan bebas yang tak tentu arah tujuan. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang lahir karena kemajemukan dan perbedaan yang dipersatukan oleh kesadaran bersama untuk hidup sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat.

Belajar dari sejarah, bangsa Indonesia lahir dari berbagai perbedaan suku, budaya, ras , agama, adat-istiadat dan masih banyak lagi. Perbedaan tersebut bukan menjadi masalah besar ataupun pemutus tali persatuan sesama bangsa Indonesia, melainkan hal tersebut menjadi kekayaan bagi bangsa Indonesia.

Kondisi pergaulan digital remaja milenial saat ini semakin memprihatinkan. Setelah dihebohkan dengan aplikasi tiktok yang dicekal di negeri ini, sekarang tumbuh berkembang aplikasi Likee sedang naik daun di Indonesia, aplikasi ini isinya menghadirkan anak-anak muda alay yang cuma joget-joget tak jelas dan tentu arah.

 

Parahnya pengguna aplikasi Likee ini banyak juga dari kalangan  remaja putri yang dengan bangga memamerkan tubuh yang seharusnya bukan menjadi konsumsi publik. Bahkan berikutnya para remaja berkerudung pun turut berjingkrak-jingkrak meramaikan dunia Likee. Inilah yang sangat membuat miris. Menyaksikan fakta generasi milenial yang sibuk dengan aktifitas hura-hura, penuh dengan pesta yang maya tak tentu arah.

 

Anehnya kini, para pelajar sudah tak lagi mengenal secara erat norma-norma ketimuran yang mengjungjung tinggi adat istiadat dan sopan santun, baik dalam berpakaian, tutur kata yang divisualisasikan secara digital hanya tinggal sentuh sekali saja melalui hp android .

Efek global dunia aplikasi digital yang semakin merajalela, mengakibatkan karakter pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia pada diri generasi muda bangsa luntur dan memudar serta tak bermakna. Namun, pendidikan karakter yang ada saat ini belum mencerminkan jati diri Indonesia.

Sebelum kebablasan para generasi muda terjerumus dalam pergaulan negatif yang berkiblat dari barat dengan gaya hidup bebasnya.  Halal dan haram tidak lagi dijadikan sebagai standar berbuat. Yang penting trendi dan bisa meraih eksistensi diri.

Yang penting terpuaskan segala hasrat. Beginilah pergaulan remaja zaman now! Wallhasil, kehidupan remaja Indonesia yang serba bebas ini tidak membawa maslahat bagi dirinya apalagi untuk umat.

 

Pendidikan Berkarakter Pancasila ini sangat dibutuhkan untuk para generasi muda bangsa. Merekalah yang menjadi penerus bangsa Indonesia, pewaris seluruh kekayaan negeri ini. Menanamkan jiwa dan karakter Pancasila akan menjadi mudah dalam  pengamalan nilai-nilai Pancasila nantinya. Setiap jenjang pendidikan perlu diberikan pendidikan berkarakter Pancasila untuk memperkuat karakter Pancasila yang sesungguhnya.

Dinamika yang semakin kompleks menjadikan kebutuhan tersendiri untuk bangsa Indonesia menyelenggarakan Pendidikan yang sesuai dengan karakter bangsa. Pancasila sebagian besar dirumuskan oleh para pemuda-pemudi yang artinya sudah sangat jelas tujuan pembentukan pancasila bertujuan untuk memberi arah kepada para generasi muda.

Pemegang regulasi harusnya sudah mengambil kebijakan untuk melindungi kehidupan generasi penurus bangsa. Dengan adanya Pendidikan Berkarakter Pancasila pada tahun kejayaan 2045 nantinya, Indonesia sudah siap menyongsong 100 tahun kemerdekaan Indonesia. Bibit-bibit muda siap dihasilkan sesuai dengan cita-cita bangsa yang telah disusun 100 tahun yang lalu. Generasi Emas bukanlah lagi menjadi mimpi seluruh bangsa Indonesia, bahkan hal tersebut menjadi kenyataan dengan kemerdekaan yang sesungguhnya.

 

 

 

 

Penulis: A.Yogaswara, S.S, M.Pd

Guru SMP Negeri 1 Purwakarta

Berlanggan Tulisan Via Email:

0 Response to "Likee VS Pendidikan Karakter"